Home » , » Martapura Penghasil Intan Terbesar di Dunia

Martapura Penghasil Intan Terbesar di Dunia

Tak banyak yang tahu, Martapura adalah sebuah kota penghasil intan terbesar di Indonesia bahkan di dunia. Di wilayah Martapura dan sekitarnya terdapat banyak penambangan intan dengan jumlah produksi mencapai 25.093 ton per tahun. Selain itu intan dan berlian di Martapura memiliki kualitas yang baik sehingga menjadi tempat berburu intan bagi para artis, kaum sosialita dan orang-orang berduit di negeri ini.

Bagaimana intan dan batu permata diperoleh? Jika berkesempatan berkunjung ke Kalimantan Selatan, jangan lupa mampir ke Martapura. Jadi kita tidak hanya berkesempatan untuk ke pasar terapung saja di Lok Baintan, tapi juga bisa mampir ke kota Intan Martapura. Dalam perjalanan saya dari Banjarmasin ke Loksado–untuk ber-bamboo rafting–Martapura adalah kota yang disambangi. Jarak tempuhnya dari kota Banjarmasin ke Martapura sekitar 45 menit sampai satu jam.

Sebelum ke desa penambangannya, saya mampir ke pasar batu permata bernama Pasar Intan Bumi Cahaya Selamat di pusat kota Martapura. Di sini kita dapat menemukan segala jenis batu intan permata dan membelinya sebagai oleh-oleh. Jangan membayangkannya dalam bentuk toko-toko permata mewah ala mal. Bentuknya mirip pasar biasa dangan los-los toko kecil. Di sinilah pusat penjualan intan yang dihasilkan oleh para penambang di Martapura. Ada banyak kios yang menawarkan batu permata dengan ukuran, bentuk, kualitas, dan harga yang bervariasi. Selain penjual intan kita juga dapat menemukan pedagang pakaian dan kain tenun khas Banjar di pasar ini.

Di tengah lubang besar itu terdapat mesin semprot air (untuk mengikis tanah) dan juga mesin penyedot bebatuan. Tepian lubang ini riskan longsor karenanya saya sempat diteriaki oleh para penambang agar tidak berdiri di tepian lubang besar. Sering terjadi kecelakaan karena longsor di sini sehingga para penambang tertimbun. Batu-batuan yang tersedot akan ditarik ke mesin penyaring yang akan memisahkan antara butiran halus dengan batu-batuan besar. Mesin penyaring ini sangat sederhana, hanya dibangun dengan kayu dan seng bekas tong yang disusun sedemikian rupa.

Air berisi butiran halus itu kemudian disalurkan ke lubang-lubang kecil di sekitarnya. Di sinilah para pendulang intan bekerja untuk mengayak dan menyaring untuk menemukan batu-batu intan yang kecil-kecil. Para pendulang intan dengan peralatannya yang berbentuk seperti caping yang lebar dan berwarna hitam tampak gegas meraup tanah dari dasar kolam berwarna kecoklatan. Dengan jeli dan cepat mereka melihat setiap batu-batuan yang tersaring. “Saya dapat nih mas,” ujar seorang pendulang dan menunjukkan bulatan batu transparan. “Tapi ini masih mentah, harus diasah lagi.” ujarnya. Untuk menemukan intan ini mereka memang mengandalkan keberuntungan. “Kadang beberapa minggu bisa nggak dapat,” cerita seorang pendulang. Meski begitu, pendulang di tempat ini semakin hari semakin banyak. Terkadang mereka berpindah “lubang” untuk mencari keberuntungan baru.

Batu permata lain yang juga terdapat di sini tetapi belum ada nama Indonesia seperti, chrysoberyl, chrysocolla, chrysoprase, hematite, jasper, kunszite, lapis lazuli, malachite, obsidian, olivine atau peridot, pyrite, tanzanite, tourmaline, dan zircon.

1 komentar :

  1. Prediksi Togel HK Mbah Bonar 13 Agustus 2019 Ayo Pasang Angka Jitumu Disini Gabung sekarang dan Dapatkan Bonus Setiap Hari !!!

    BalasHapus